Kita adalah Santri. Santri adalah pencari ilmu yang harus memaksimalkan waktu dan tenaganya dalam setiap kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman hidup. Semua kegiatan di pesantren diarahkan untuk memberikan nilai tambah yang sangat bermanfaat bagi santri untuk kehidupannya nanti di masyarakat raya. “Santri harus bersiap dikirim, berdakwa menyeru manusia di Papua, di Afrika, di Kutub Utara….di mana saja di pelosok dunia ini!” demikian amanat Pimpinan Pesantren yang sering disampaikan ke santri.
Santri adalah generasi penerus dan pengembang amanah penegak panji-panji keagungan Islam. Santri adalah pribadi yang gigih, pribadi yang pantang menyerah dalam berusaha menggapai cita dan harapan. Tantangan, rintangan dan masalah adalah kerikil-kerikil kecil bahkan teramat kecil, yang tak berarti apa-apa dalam perjalanan santri meraih cita dan harapan.
Santri adalah generasi bercita dan berharap menjadi penerangan dalam masyarakat. Santri adalah generasi yang menunda kesenangan sementara untuk meraih kebahagian yang hakiki. Perjuangan menjadi santri yang berkreasi, santri yang berprestasi adalah jihad fi sabilillah. Tidak semua orang sanggup menjadi santri. Tapi, saat kita telah hadir di Pesantren Darul Muttaqien, maka profil santri harus telah menyatu dalam diri kita.
Menjadi santri, kita harus bersiap untuk memaksimalkan seluruh potensi yang ada dalam diri kita. Bagaimana kita menjadi penerang di masyarakat, jika kita malas menuntut ilmu, bagaimana kita menjadi suri tauladan di masyarakat jika kita sering lalai dalam ibadah.
Bekal menjadi santri harus terus kita siapkan selama belajar di pesantren. Seluruh kegiatan harus diikuti dengan totalitas kesungguhan kita. Pentas Seni Nusantara/PENUS 29 adalah salah satu kegiatan yang akan memberi nilai, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan wawasan kepada santri. PENUS acara yang tidak hanya dilakukan untuk show tampilan saja. PENUS adalah bagian dari kegiatan yang akan membekali santri nilai-nilai kemandirian, kesungguhan, kebersamaan, keragaman dan nilai keikhlasan.
PENUS yang ditampilkan kelas 6 TMI malam ini, adalah totalitas dari nilai-nilai kepesantrenan yang dipadupadankan dalam beragam tampilan yang mendidik, menginspirasi, membahagiakan dan pasti menggembirakan. Tampilan PENUS yang dikreasikan semuanya oleh kelas 6 TMI dibimbing oleh usthazah pengasuhan putri. Adalah kesungguhan karya kelas 6 dalam mengapresiasi seni budaya nusantara yang berbingkai tradisi Islam dan syariah Islam.
Maka, kami sampaikan ucapan terimah kasih yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan Pesantren, Wakil Pimpinan, Ketua Yayasan, Pembimbing Pengasuhan Putri, Guru-guru TMI tercinta juga seluruh supporting unit Darul Muttaqien dalam mensupport acara malam ini.
Teristimewah adik-adikku sekalian santri putri, yang satu dalam aqidah, toleransi dan khilafiah dan berjamaah dalam ibadah; pesan kami…Hidupkan Pesantren Darul Muttaqien dengan semangat membuncah dalam ibadah, dalam belajar dalam berkegiatan. Yakinlah kita adalah generasi Islam terbaik.
Dan seluruh santri Nihai 629 pelaksana PENUS malam ini. “Sahabat-sahabat sekalian, hadirkan hati dan fisik kita malam ini, beri tampilan terbaik untuk guru-guru kita tercinta, pimpinan pesantren, ketua yayasan dan untuk adik-adik tersayang”
Allahu Akbar jayalah Islam
Tinggalkan Komentar