Kegiatan kepramukaan di Darul Muttaqien bukanlah sekadar kewajiban, melainkan sebuah wadah inspiratif untuk menumbuhkan jiwa pemimpin dan peduli sesama. Di sanalah, santri diajarkan untuk mengamalkan nilai-nilai luhur pramuka dalam kehidupan sehari-hari, menjadi teladan bagi masyarakat, dan berkontribusi dalam membangun bangsa yang berkemajuan.
Rabu (14/9) pagi, seluruh santri putra dan pendidik berkumpul di lapangan hijau untuk mengikuti dan memperingati HUT Pramuka ke-63. Upacara dimulai dari 07.30 sampai pukul 09.00. Bertugas sebagai Pembina upacara ananda Kemal Al Kahfi Mahendra santri kelas 6 TMI, ia menjelaskan bahwa berkumpulnya dan berlelah-lelahnya seluruh santri di Tengah lapangan ini bukan semata-mata untuk memperingati hari lahirnya Pramuka, “Kita berdiri di sini untuk merenungi kembali jasa para pahlawan yang sudah teguh dan kokoh memperjuangkan bangsa ini”, jelasnya.
Turut hadir juga Pimpinan Pesantren KH. Mad Rodja Sukarta di Tengah-tengah upacara, beliau menyampaikan kepada seluruh santri agar tidak mensia-siakan kesempatan pendidikan dan penggemblengan di Darul Muttaqien ini, karena pemuda hari ini dituntut untuk lebih kreatif, tangguh, dan selalu menggali potensi diri yang berbeda-beda. “Darul Muttaqien adalah tempat penggemblengan, tempat pembinaan, supaya kalian menjadi makhluk Allah yang bermanfaat, menjadi pemimpin, menjadi penggerak, dan menjadi contoh di Masyarakat”, jelas beliau.
“Maka Insya Allah anak-anakku akan menjawab tantangan hari ini dan masa depan, tapi jika kalian bermalas-malasan, selalu menggantungkan diri kepada ayah ibumu yang berlebihan, dan tidak pernah menghormati guru yang mendidikmu, dan tidak menghormati kakak kelas dan adik kelas, maka pupuslah cita-cita masa depan menjadi orang yang terbaik”, tambahnya.
Untuk menjadi seorang Praja Muda Karana yang memiliki kepribadian baik, Ananda Kemal menjelaskan: Yang pertama, menjadi seorang yang jujur, agar menjadi seseorang yang terhormat dan berpancasila. Rasulullah SAW telah mencontohkan dengan sifat sidiknya. Kemudian yang kedua, menjadi seorang yang cerdas, produktif dan kreatif, sebagaimana Rasulullah SAW telah mencontohkan dengan sifat fathanahnya. Dan Yang ketiga, jadilah seperti tunas kelapa yang dapat bertahan hidup dan tumbuh di mana saja, seorang Pramuka harus mampu beradaptasi dan berkembang di mana saja.
“Oleh karena itu, jangan ada lagi santri yang mengeluh karena tidak betah, tidak berkembang, bahkan menyusahkan orang lain, karena sejatinya seorang Pramuka ialah yang dapat memberikan manfaat untuk orang lain”, ucap Ananda Kemal menutup sambutannya.
Tinggalkan Komentar