Suasana haru dan tegang menyelimuti gedung Mekkah di Pesantren Darul Muttaqien pada Jumat, 2 Mei 2025. Sebanyak 212 santri akhir TMI angkatan ke-31, terdiri dari 106 santri putra dan 106 santri putri, secara resmi mengikuti proses yudisium sebagai penanda selesainya jenjang pendidikan mereka di pesantren.
Yudisium dilaksanakan dengan penuh khidmat, namun suasana mendebarkan tak bisa disembunyikan dari raut wajah para santri. Mereka dipanggil satu per satu berdasarkan kriteria penilaian akhir, mulai dari akademik, akhlak, hingga keaktifan dalam kegiatan pesantren.
Saat menunggu nama mereka disebut, banyak santri tampak gelisah, bahkan sebagian memilih untuk duduk terdiam sambil menggenggam erat tangan temannya. “Deg-degan banget, padahal hasilnya tinggal diambil. Tapi rasanya seperti mau ujian lagi,” ujar Amel salah satu santri putri dengan senyum gugup. Di tengah ketegangan itu, seorang santri sempat menghibur teman-temannya dengan candaan ringan, membuat ruang tunggu dipenuhi tawa kecil yang mencairkan suasana.
Begitu namanya dipanggil, santri harus berlari dari ruang tunggu menuju ruang yudisium, menandai momen penting yang selama ini mereka nantikan. “Pas dipanggil, jantung rasanya mau copot. Tapi pas buka amplop dan lihat hasilnya… alhamdulillah, semua perjuangan terbayar,” ujar Zidane Komdan seorang santri putra dengan mata berkaca-kaca.
Yudisium bukan hanya tentang pengumuman hasil belajar, tetapi menjadi simbol tonggak akhir sebelum mereka dikukuhkan sebagai alumni Darul Muttaqien. Di sinilah babak baru dimulai, dengan harapan dan doa agar para santri mampu menjadi generasi yang berakhlak, mandiri, dan membawa manfaat bagi umat.
Tinggalkan Komentar