Senin (22/1/2024) lalu, Pesantren Darul Muttaqien gelar kegiatan Gagak ke-XVIII, kegiatan tersebut merupakan perlombaan kepramukaan penggalang dan penegak yang dihadiri oleh 29 lembaga/ pesantren, dengan rincian 680 peserta dan 120 bindamping.
Kegiatan Gagak ini bertujuan bukan hanya semata-mata sebagai ajang perlombaan kepramukaan untuk saling berkompetisi yang merebutkan piala juara umum atau siapa yang menang, namun gagak bertujuan sebagai ajang silaturrahim dan ajang ukhuwwah Islamiyah.
Dalam sambutan pembukaan yang disampaikan oleh Ananda Alif Muhammad Nanda Putra, ketua panitia santri kelas 6 TMI. Ia mengungkapkan bahwa seluruh peserta yang hadir pada kegiatan gagak ini hakikatnya sudah menjadi pemenang. “Kita adalah Pilihan dari masing2 pesantren, pastinya adalah orang-orang yang cerdas, kreatif dan kompetitif yang sudah mempersiapkan diri dengan kualitas fisik dan mental yang terbaik untuk datang di ajang gagak ini”, ungkapnya.
“Lalu kenapa kita hadir dsini?”, tanyanya. “Karena kita akan bertemu dengan saudara baru kita, sahabat, serta teman seperjuangan, untuk menyatukan visi dan tujuan kita bahwa sebagai santri kita harus sama-sama saling menguatkan kekompakan untuk tujuan kita, yaitu fii ayyi ardin tatho’ wa anta mas uulun ‘an Islaamihaa (dimanapun kamu menginjakkan kaki, maka kamu bertanggung jawab atas keislaman penduduknya).
Lalu Alif tutup sambutan dengan berharap agar seluruh yang hadir di Darul Muttaqien di ajang Gagak XVIII ini harus mempunyai cita-cita besar yang berpengaruh di masyarakat kelak. “800 orang yang hadir ini akan mejadi pemimpin bangsa ini di masa depan”. Lalu Alif merinci “2 diantaranya akan menjadi presiden dan wakilnya, 30 orang jadi menterinya, 38 jadi gubernur di seluruh indnesia, 520 orang jadi anggota DPR dan MPR, ada yang jadi jaksa, hakim agung, hakim mahkamah institusi, dan konglomerat-konglomerat Indonesia berasal dari pesantren”.
Lalu ia menambahkan, “Maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang baldatun toyyibun wa rabbun ghafur (Negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun), karena semuanya dilandaskan kepada keimanan kepada Allah SWT serta keimanan kepada Al-Quran dan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW”, tutupnya. (fhd)
Tinggalkan Komentar