Tarbiyatul Mu’alimin wal Mu’alimat al-Islamiyah (TMI) merupakan sebuah lembaga pendidikan yang salah satu misinya adalah menyiapkan pendidik yang siap diterjunkan di Masyarakat langsung, baik sebagai guru maupun profesi lainnya.
Santri merupakan penerus risalah Rasulullah yaitu sebagai tenaga pendidik, dan Pesantren mempunyai kepedulian terhadap santri, seorang santri harus menjadi guru apapun profesinya kelak, minimal menjadi guru bagi diri sendiri. Kegiatan Amaliyah Tadris merupakan sarana penggemblengan santri Kelas 6 TMI .
‘Amaliyah Tadris menjadi salah satu kegiatan pokok yang harus dituntaskan oleh seluruh santri akhir TMI. Untuk itu, kesiapan ilmu, keterampilan, kepercayaan diri dan keberanian menjadi bekal yang benar-benar harus dimiliki.
Waktu pelaksanaan ‘Amaliyah Tadris dibagi menjadi 2 bentuk kegiatan, yaitu: Pembekalan dan praktek Amaliyah Tadris, sebelum santri kelas 6 praktek Amaliyah Tadris ke kelas-kelas, mereka dibekali oleh guru-guru yang ahli di bidangnya, yang dilaksanakan pada Sabtu s/d Senin, 1-4 Februari 2025, mereka dibekali dengan bagaimana metode mengajar yang baik dan benar, menyiapkan materi ajar (membuat I’dad), sikap dan perilaku sebagai seorang pendidik, bahkan cara mengkritik (Naqd) terhadap kesalahan seorang pendidik juga dibekalkan.
Sedangkan praktek Amaliyah Tadris perdana pada tahun ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu rabu dan kamis, 5-6 Februari 2025. Ananda M. Rafly dan Ananda Hanisa Rahmania ditetapkan sebagai santri perdana untuk praktek amaliyah tadris dengan mata Pelajaran Muthola’ah. Sedangkan Ananda AK Zaenalai dan Ananda Rayya Faradilla mengajar perdana dengan mata Pelajaran Bahasa Inggris. Kegiatan praktek mengajar ini akan berjalan selama 2 minggu, hingga tanggal 26 Februari 2025.
Tinggalkan Komentar