Di tengah kesibukan rutinitas pesantren, Muwajjah Malam menjadi salah satu program unggulan yang memperkuat budaya belajar dan kedekatan antara santri dengan wali kelas. Muwajjah Malam adalah kegiatan belajar malam yang dirancang khusus untuk memberi ruang bagi santri bertemu secara langsung dengan wali kelas mereka. Dalam suasana yang lebih santai namun tetap terarah, kegiatan ini menjadi ajang evaluasi, konsultasi, sekaligus motivasi belajar bagi para santri.
Kegiatan Muwajjah Malam dilaksanakan secara rutin setiap hari Selasa malam dan Jumat malam setelah shalat Isya hingga pukul 21.00. Muwajjah mengedepankan interaksi langsung antara santri dengan wali kelas, sehingga memberikan nuansa yang berbeda dan lebih personal dalam proses pembelajaran.
Salah satu tujuan utama dari Muwajjah adalah menjadi wadah setoran hafalan santri kepada wali kelas. Hafalan yang disetorkan berupa surat-surat Al-Qur’an yang sudah ditentukan sesuai jenjangnya. Selain itu, wali kelas juga memberikan evaluasi langsung terhadap kualitas hafalan dan memberikan masukan untuk perbaikan.
Setiap kelas menjadi tempat pelaksanaan Muwajjah Malam. Para santri tetap berada di ruang kelas masing-masing bersama wali kelas masing-masing. Santri duduk mengantri dengan Al-Qur’an maupun kertas IBAM (kertas hafalan do’a-do’a pilihan), santri bersiap untuk menyetorkan hafalannya.
Tidak hanya sebagai ajang setoran hafalan, Muwajjah juga menjadi forum konsultasi santri. Wali kelas berperan sebagai pembimbing yang tidak hanya mengarahkan secara akademik, tetapi juga memberikan dukungan moral dan motivasi agar santri tetap semangat menempuh proses pendidikan di pesantren. “ustadz sering kasih semangat, arahan, dan motivasi ke kita. Saya juga jadi bisa tanya-tanya pelajaran yang saya belum paham. Jadi rasanya seperti punya tempat curhat, tapi tentang belajar,” ungkap Firjatullah Arfan, salah satu santri kelas 1 TMI.
Dengan adanya Muwajjah Malam, pesantren tidak hanya menanamkan kedisiplinan dalam belajar, tetapi juga menumbuhkan hubungan emosional yang kuat antara santri dengan wali kelas. Inilah bentuk nyata pendidikan yang bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menumbuhkan karakter dan semangat belajar.
Tinggalkan Komentar