Selasa (25/2) pagi, yang bertepatan dengan awal bulan Rajab, seluruh santri TMI Putri berkumpul untuk mengukir sejarah, yaitu meresmikan bangunan megah yang merupakan hikmah berkah dari sebuah harokah. 3 gedung sekaligus diresmikan pada hari selasa (25/2) yang diberi nama Gedung Ummu Habibah, Gedung Mariyah Al-Qibtiyah dan Gedung Juwairiyah.
Nama Juwairiyah, Ummu Habibah dan Mariyah Al-Qibtiyah mungkin terdengar asing di telinga dan tak banyak disebut dalam cerita. Namun sejatinya mereka adalah muslimah pada masa Rasulullah SAW yang juga berperan dalam sejarah Islam.
Juwairiyah dan Mariyah Al-Qibtiyah adalah sosok yang cantik, baik hati, dan luas ilmunya. Kehadiran Juwairiyah adalah sebuah keberkahan bagi kaumnya bani Musthaliq, karena keislamnnya seluruh kaum musyrik yang mengangkat senjata melawan Rasulullah SAW turut masuk Islam. Sedangkan Ummu Habibah dalah wanita yang kokoh dalam aqidah. Hijrah ke habasyah demi untuk tetap menjaga agamanya, berbagai ujian dan cobaan mendatanginya.
Dengan penamaan nama gedung tersebut, diharapkan santri putri bisa mengambil ibroh dari para tokoh. Nadia Safira Santri TMI kelas 5 mengatakan dalam pidato peresmiannnya “Aqidah harus dipertahankan meski terjadi banyak kehilangan, aqidah kita harus dikokohkan meski ada banyak ujian, aqidah harus dijaga meski ada yang mencoba menggugurkannya. Menjaga aqidah tidak harus menunggu jadi kiyai, tidak harus tinggal di Arab Saudi, sebab aqidah adalah landasan utama dalam sebuah ibadah”, ucapnya.
“Tanamkanlah semangat mencari ilmu dengan aqidah shohihah agar hidup semakin berkah, janganlah mudah berkeluh kesah, merasa gundah dan menyerah”, pesan Nadia sebelum mengakhiri pidatonya. Secara simbolis gedung diresmikan dengan pemotongan pita oleh Gelsi Faiha santri yang berprestasi di bidang akademik.
Tinggalkan Komentar