Bertepatan dengan peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia pada hari Sabtu, 17 Agustus 2024, Pesantren Darul Muttaqien resmikan lapangan baru yang terletak diatas tanah wakaf seluar 2,08 hektar.
Tanah tersebut merupakan tanah wakaf dari almarhum Prawoto Mangkusasmito tokoh dan Politikus Teladan dari Masyumi, melalui putranya Ir. H. Nuruddin Achmad tanah tersebut diwakafakan kepada Pesantren Darul Muttaqien untuk kepentingan Pendidikan.
Prawoto Mangkusasmito lahir di Desa Tirto Gtabak, Magelang, Jawa Tengah pada 4 Januari 1910 dan ini wafat pada 12 Juli 1970, ia pernah menjabat sebagai ketua ke-3 Masyumi masa Amanah 1959-1960 menggantikan Muhammad natsir, ia tercatat sebagai ketua umum partai Masyumi terakhir.
Prawoto dikenal pula sebagai sosok pemikir. Karakteristiknya ramah dalam pergaulan, sabar, serta berprinsip teguh. Kehidupannya sangat sedehana, jauh dari kesan berfoya-foya. Untuk itulah nama tokoh tersebut disematkan untuk lapangan baru pesantren darul muttaqien, yang rencana kedepan akan digunakan untuk relokasi RA, SDIT dan SMPIT Darul Muttaqien.
Lapangan secara simbolis diresmikan oleh ketua Organisasi Pelajar Darul Muttaqien (OPDM) ananda Bilbina Kanza dan Najmah Mahmudah, dan disaksikan oleh seluruh santri, Pendidik, ketua yayasan, dan juga tokoh Masyarakat.
“Semoga lapangan ini dapat menjadi sarana Pendidikan dan dapat menjadi sarana dakwah”, ucap Ananda Bilbina Kanza Ketua OPDM putra sebelum meresmikan. Ketua OPDM putra yang akrab disapa dengan panggilan Abin ini juga turut mendoakan untuk almarhum wakif beserta keluarga, agar menjadi jariyah yang tak pernah putus pahalanya.
Pimpinan Pesantren, KH. Mad Rodja Sukarta turut memberikan sambutan dan arahan agar seluruh santri bersungguh-sungguh dalam belajar untuk menggapai cita-cita, “Jangan pernah mimpi untuk menjadi yang terbaik di masa depan, kalau kalian hari ini menyia-nyiakan waktu untuk belajar”, ucap beliau.
Beliau menerangkan bahwa kesungguhan yang para santri jalani pasti akan menghadapi suatu tantangan, “Tantangan bukanlah sesuatu yang menakutkan, tetapi tantangan merupakan sesuatu yang menggairahkan, menggembirakan, karena kita punya cita cita besar yaitu menjadi bangsa yang terhormat, bangsa bermartabat, bukan bangsa terjajah lagi”.
Peresmian yang bertetapan dengan momen hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 ini, beliau bersemangat dan meyakinkan santri mengatakan “di tangan para pemuda-pemudi inilah bangsa ini akan semakin baik, berhenti menyalahkan siapa pun, berhenti memfitnah, tapi apa yang bisa kita siapkan untuk kemajuan bangsa, pemuda-pemudi hari ini, besok mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin tangguh yang akan menyejahterakan masyarakat Indonesia”.
“Bangsa ini perlu dirawat, mimpi pun kalian jangan untuk dibantu pemerintah, dibantu negara, dibantu masyarakat, tetapi kalian harus bermimpi untuk membantu negara, membantu pemerintah, membantu masyarakat, membantu orang-orang lemah”, begitu tambahnya.
Tinggalkan Komentar