Mengenal dan memahami orientasi pesantren sangatlah penting bagi santri, pendidik dan wali santri. Pemahaman tentang pesantren yang setengah-setengah akan mengakibatkan salah pandang atau salah menafsirkan terhadap pesantrennya, tidak hanya melihat dari sisi luarnya saja, “Jangan seperti kera ketika memakan buah manggis, yang digigit hanya kulitnya yang rasanya pahit, padahal dibalik kulit yang pahit tersebut terdapat isi buah manggis yang rasanya manis dan lezat” ungkap H. Turkamun, M.Pd saat memberikan khutbahnya, untuk mencegah dampak tersebut Pesantren Darul Muttaqien adakan Khutbatul Arsy pada selasa (2/7) malam lalu.
Khutbatul Arsy diartikan secara bahasa sebagai khutbah yang tinggi, yang berarti khutbah yang sangat tinggi nilainya, sangat penting untuk disampaikan dan penting untuk dipahami oleh seluruh warga pesantren. Khutbah pengenalan tersebut tidak cukup diadakan hanya sekali, tapi harus dilakukan berkali-kali guna memberikan bekal kepada santri baru tentang kehidupan pesantren, mengingatkan semua tentang tujuan santri masuk pesantren, mengingatkan arti perjuangan, arti kehidupan dan arti keilmuan. Maka dari itu, kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun pendidikan baru.
Kegiatan ini diadakan selama dua hari, mulai dari senin (1/7) malam dan selasa (2/7), kegiatan diadakan secara terpisah, santri putra di masjid putra dan di gedung serbaguna untuk santri putri. Pekan perkenalan ini berlangsung dengan berbagai rentetan kegiatan seperti Perkemahan Khutbatul Arsyi (Perkutsyi), berbagai perlombaan kesenian dan ketrampilan, Apel Tahunan PORSEKA dan juga pentas seni (Panggung Gembira) sebagai puncak dari kegaitan pekan perkenalan.
Terimakasih atas tulisannya, sangat bermanfaat, Semoga Allah SWT memberikan Pahala yang berlimpah Aamiin YRA 🤲🤲🙏
Aamiin. Terimakasih kembali pak
Tinggalkan Komentar