Info Sekolah
Minggu, 16 Feb 2025
  • Pesantren Darul Muttaqien: Satu dalam aqidah, toleransi dalam khilafiyah, berjama'ah dalam ibadah...
  • Pesantren Darul Muttaqien: Satu dalam aqidah, toleransi dalam khilafiyah, berjama'ah dalam ibadah...
2 Oktober 2018

Sujud Syukur 30 Tahun Pesantren Darul Muttaqien Bersama KH. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor

Sel, 2 Oktober 2018 Dibaca 1238x Berita

“Kalau tidak Diatur Agama, Kita tidak akan ke Surga”

 

Usia Pesantren Darul Muttaqien kini sudah menginjak angka 30, angka yang terbilang cukup matang bagi usia seorang manusia. Perjuangan Darul Muttaqien telah melewati proses yang begitu panjang dan melelahkan hingga sampai saat ini. Pesantren Darul Muttaqien mampu berdiri tegak dan maju hingga kini, tentunya melalui sebuah perjuangan, pengorbanan, dan kebersamaan para pendiri, guru-guru, dan santri.

Senin (1/10), Pesantren Darul Muttaqien gelar Sujud Syukur 30 Tahun Pesantren Darul Muttaqien bersama seluruh santri TMI putra dan putri, dewan guru TMI, SMPIT, SDIT, RA, TPQ, dan Diniyah Takmiliyah. Acara dihadiri oleh pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, KH. Hasan Abdullah Sahal.

“Saya tadi malam baru pulang dari Moskow Rusia, di sana semua ada, tapi orang masih sangat menghargai disiplin, tahun kemaren saya di Inggris Eropa. Di sana ketemu Mezut Ozil (pesepak bola muslim Jerman) di restoran halal. Orang-orang di sana cara hidup, cara makan, bergaul yang islami yang halal laku. Di Indonesia banyak orang, tokoh, pemimpin menganjurkan umat Islam meninggalkan agama. Pergaulan ga usah (diatur) agama, makan ga usah (diatur) agama, memilih (pemilu) ga usah (diatur) agama… ya Allah. Kalau tidak diatur agama, kita tidak akan ke surga. Sebaik-baik hidup ya, yang diatur agama, maka… ”Wahai jiwa yang tenang, kembali ke jalan Allah dengan hati yang ridho, maka, masukklah ke dalam golongan hamba-hamba-Nya dan masuklah ke dalam surga-Nya’ (Al-Fajr 27-30). Jadi, otakmu, pikiranmu hanya untuk Allah semata”, pesan KH. Hasan Abdullah Sahal (Pimpinan Pondok Modern Darussalam, Gontor).

“Subhanallah, subhanallah… ini saja, maka kehidupan ini nikmat sekali, kamu nikmati pondok pesantren (Darul Muttaqien yang luasnya 16 ha), makanya saya senang sekali kalau yang putra dengan putri ini dipisah, yang wanitia dididik nilai-nilai yang maksimal, yang laki-laki juga maksimal dengan ketangguhan, tanggungjawab, tangkas dan kepemimpinan yang tinggi. Wanita dengan keterampilan, ketulusan, kelembutan dan rasa malu yang tinggi. Saat ini kepemimpinan laki-laki tipis sekali dan rasa malu perempuan juga sangat tipis, makanya bersyukur kalian dididik di pesantren”, lanjut Kiyai Hasan.

“Orang-orang di pondok betah, kenapa… Bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anakku, kita itu sekarang di jannah, kakek-kakek, buyut-buyut, engkong-engkong, Irji’i ila robbiki rhodhiyatan mardiyah, kita sudah punya Aqidah, pelajaran (agama), kehidupan, kita mendapat ilmu bermasyarakat, “kamu mempunyai jiwa yang tenang” betulll”

“Betulll….”, jawab santri

“Kamu makan ga?, boleh makan, boleh tertawa, boleh olah raga, boleh teriak, boleh sorak, boleh nangis….? boleh nangis….?”

“Boleeeehh…” jawab santri kompak

Gak malu nangisss….”

“Boleh teriak pada waktunya, waktu adzan teriak, atau bisik-bisik…?”

“Teriaakk” jawab santri.

“Masya Allah, 30 tahun Darul Muttaqien, saya untuk pertama kali kemari, senang sekali saya menyaksikan ini. Doakan saya selalu sehat, bisa mendidik, mengawal dan mengawasi anak-anak…”.

Nilai-nilai yang disampaikan Kiyai Hasan yang disisipkan dalam humor ala santri, benar-benar menginspirasi dewan guru, anak-anak juga pengurus Yayasan Darul Muttaqien yang hadir, KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc (alumni Gontor, Pimpinan Darunnajah 2 Cipining Bogor) H. Noor Badri, BA (alumni Gontor, Pesantren Darunnajah Ulujami Jakarta) dan beberapa alumni Gontor (IKPM) yang hadir. Di akhir acara, Kiyai Hasan memimpin doa dan diaminkan oleh seluruh jamaah yang hadir.

“Ya Allah… Rahmatmu lebih luas dari dosa-dosa kami, karuniamu lebih luas dari maksiat kami, ya Allah janganlah dosa-dosa kami, maksiat-maksiat kami, menjadi penghalang terkabulnya doa-doa kami…”

Dengan suksesnya terselenggaranya sujud syukur yang dilaksankaan di masjid Al-Amin pada senin (1/10), maka semarak rangkaian kegiatan 30 tahun Pesantren Darul Muttaqien telah usai, namun semangat dan nilai-nilai perjuangan harus tetap dilanjutkan.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pengumuman

Terbit : 17 Juli 2024
Informasi Awal Masuk Asrama Santri Baru TMI Darul Muttaqien
Berikut kami sampaikan informasi awal masuk asrama Santri Baru TMI Darul Muttaqien Tahun Pendidikan 2024/2025...
Terbit : 11 Maret 2024
Hasil Seleksi Tahap 2 SDIT Darul Muttaqien 2024-2025
Berdasarkan hasil seleksi yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Maret 2024 dan hasil rapat kelulusan..
Terbit : 11 Maret 2024
Pengumuman Hasil Seleksi Tahap ke-2 SMPIT Darul Muttaqien
Berdasarkan hasil seleksi yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Maret 2024 dan hasil rapat kelulusan..
maulid

Sekilas Darul Muttaqien

Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi didirikan pada tanggal 18 Juli 1988 M.

Agenda

26
Des 2024
waktu : 07:00
Agenda telah lewat
25
Des 2024
waktu : 07:00
Agenda telah lewat
04
Jul 2024
waktu : 07:00
Agenda telah lewat

Kunjungan Tamu

  • Parung, 1 Agustus 2024 – Pesantren Darul Muttaqien Parung menerima kunjungan dari SDI An-Nur Darunnajah 8 Cidokom dalam rangka studi banding. Rombongan terdiri dari 20 guru dengan Kepala Sekolah Ustadzah Nurnaningsih, S.Pd.I, M.Kom selaku ketua rombongan. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari Program Pembelajaran Al-Qur’an yang diterapkan di Darul Muttaqien. Acara dimulai dengan pertemuan di Ruang Mat’amuna, di mana para tamu disambut hangat oleh Tim Qiroati Pesantren Darul Muttaqien. Setelah pertemuan awal, rombongan dari SD Islam Darunnajah 8 Cidokom melanjutkan dengan kunjungan kelas ke beberapa unit pendidikan di Darul Muttaqien. Mereka mengunjungi SDIT, TPQ, dan Diniyah Takmiliyah untuk melihat langsung metode pengajaran dan aktivitas belajar mengajar di sana. Para tamu sangat antusias dan terlihat aktif berdiskusi dengan para guru dan siswa. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi SD Islam Darunnajah 8 Cidokom dalam meningkatkan program pembelajaran Al-Qur’an di sekolah mereka. Selain itu, momen ini juga mempererat hubungan dan kerjasama antara kedua lembaga pendidikan, yang sama-sama memiliki visi untuk mencetak generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan berilmu pengetahuan.

  • Parung, 8 Juli 2024 – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan sinergi antar lembaga, Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2 PPM) mengadakan kunjungan ke Pesantren Darul Muttaqien pada hari Senin, 8 Juli 2024. Kunjungan yang bertempat di Ruang Pertemuan TMI Pesantren Darul Muttaqien ini diikuti oleh 45 peserta, terdiri dari Mudir dan Ustadz Pesantren Muhammadiyah perwakilan dari beberapa provinsi di Indonesia. Kedatangan LP2 PPM disambut dengan hangat oleh Pimpinan Pesantren Darul Muttaqien, KH. Drs. Mad Rodja Sukarta beserta jajaran. Dalam sambutannya, KH. Drs. Mad Rodja Sukarta menekankan pentingnya sinergitas yang kuat antar lembaga pesantren, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan dan dinamika zaman yang semakin kompleks. Beliau juga menyampaikan harapannya agar pesantren-pesantren Muhammadiyah dapat terus berkembang dan maju, serta mampu menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Selain itu, KH. Drs. Mad Rodja Sukarta juga menekankan pentingnya kemandirian lembaga pesantren. Menurut beliau, pesantren harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal dan kreatif, sehingga tidak selalu bergantung pada bantuan dari pihak luar. Beliau juga mengingatkan bahwa pesantren harus selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan tidak terjebak dalam tradisi yang kaku dan tidak relevan. Di akhir sambutannya, KH. Drs. Mad Rodja Sukarta menyampaikan terima kasih kepada LP2 PPM atas kunjungannya, dan berharap agar silaturahmi ini dapat terus terjalin dan ditingkatkan di masa depan. Kunjungan LP2 PPM ke Pesantren Darul Muttaqien ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan antar lembaga pesantren, serta mendorong kemajuan pendidikan pesantren di Indonesia.